CAKRAMANGGILINGAN

berputar, mengikuti yang sudah ditetapkan

In Japan – Aku & Jepang [bilingual]

Exact today in 9 years ago, I safely arrived in Narita International airport. Still remember the warmly welcome of my professor and his family in the exit gate. Lovely first day in Japan, I guess.

My journey to Japan was a dream. It was Prof. Tyo who freshly came back from Japan after gaining his PhD in Entomology. I and some of my classmates were treated a lunch. While we having the ‘mie ayam’, he told us a lot about Japanese daily life. “How is the Christmas there?” I asked. “They celebrate it. Many ornaments, events, presents…everywhere” he explained. I dreamed to have one Christmas day in Japan. Now, not only one, I have seven experiences. At the other day, Mrs. Nuri, my senior from Entomology lab, has just finished her master course from Japan. She told me and two friends of mine about her study life there. I found a joy on her face, suggesting me that studying in Japan must be fun ^^. In the end, she gave us a Japanese coin. It was 5 yen, pronouncing as “go-en”. “It brings a luck in Japanese philosophy. Keep it and if you’re lucky, maybe you’ll come to Japan someday”. I felt that my eyes were shining at the moment. I really keep the coin on my wallet. Believe it or not…3 or 4 years later, I came as a master student. I sent massages to Mrs. Nuri during the study periods. She sounds very glad, maybe proud of her too, because she proved the philosophy.

Nine years….so long long journey. A very serious person ask me recently, “…and, what’s your achievement in these 9 years staying in Japan?”. O ow…. a redicilous question ^^. I say, “well, I told you my latest achievement. I’ve been 4 years living in Hokkaido and have been infected by influenza virus 3 times. Once in the second year and twice this year.”. Believe me, I do not search and count achievements. My life is not a competition. I even do not know what achievement does mean.

GBUs

Sapporo, 19-12-2019

**********************************************&**************************************

IMG_6060_LI

**********************************#**************************************************

Hari ini 9 tahun yang lalu, saya mendarat di bandara Internasional Narita. Masih ingat betul bagaimana hangatnya profesor saya dan keluarganya menyambut di pintu keluar kedatangan itu.

Pada awalnya, saya sekedar bermimpi untuk berpetualang di Jepang. Awal itu dimulai dari dongeng dari Prof. Tyo yang baru saja kembali dari Jepang setelah program S3 di bidang Entomologi. Sembari makan mie ayam, beliau bercerita tentang kehidupan orang-orang Jepang. “Kalau pas natal di sana kayak apa, Pak?” tanya saya. “Mereka merayakannya dengan meriah. Ada banyak ornamen natal, acara-acara natal, hadiah…dimana-mana” jelas beliau. Angan-angan saya melayang, membayangkan kalau-kalau saya punya satu kali saja perayaan natal di Jepang. Sekarang, bukan cuma sekali, saya sudah merasakan tujuh kali natal di sini. Di hari yang lain, Mbak Nuri, salah satu kakak kelas dari lab Entomologi, juga baru saja menyelesaikan program S2 dari Jepang. Dia cerita tentang kehidupan sekolahnya. Saya lihat wajahnya berseri-seri, sehingga saya pikir belajar di Jepang pasti menyenangkan ^^. Mbak Nuri kemudian memberikan uang logam Jepang pada saya dan dua teman saya. Lima yen atau “go-en” dalam bahasa Jepang. “Go-en ini artinya jodoh katanya. Simpanlah, siapa tahu kalau jodoh, kamu nanti ketularan pergi juga ke Jepang”. Masih ingat betul kalau mata saya berbinar-binar saat itu. Saya menyimpan koin itu di dompet saya. Percaya gak percaya, 3 atau 4 tahun kemudian saya menapaki tanah Jepang sebagai mahasisiwa S2 juga. Beberapa kali saya kirim pesan singkat ke Mbak Nuri selama saya belajar. Dia terdengar senang dan mungkin bangga karena berhasil membuktikan arti filosofi “go-en”.

Sembilan tahun sangatlah panjang buat saya. Seorang teman yang sangat serius menanyai saya akhir-akhir ini, “…terus kamu udah punya apa selama 9 tahun ini?”. O ow…. kok nyleneh ^^. Saya jawab kemudian, “oh, ada yang terbaru. Saya sudah tinggal di Hokkaido 4 tahun. Dalam kurun waktu itu, saya sudah kena influenza mematikan itu 3 kali. Sekali di tahun ke-2, lalu dua kali tahun ini. Hebat gak?”. Haha… Saya gak tertarik untuk mencari prestasi and menghitungnya. Hidup saya bukan kompetisi. Terlebih, saya gak tahu sebenarnya apa makna dari prestasi.

Tuhan memberkati kita.

Sapporo, 19-12-2019

 

Leave a comment

Information

This entry was posted on December 19, 2019 by in Special.