CAKRAMANGGILINGAN

berputar, mengikuti yang sudah ditetapkan

The Truth: NYAMPAH

Jepang itu identik dengan kotanya yang “bersih”. Adakah yang punya pemikiran sama denganku. Jika ada, mari kutunjukkan padamu kebenaran yang kutemukan.

Musim dingin di negeri salju hampir rampung. Tumpukan salju meleleh oleh terang sinar matahari hari demi hari. Kutemukan banyak barang di atas salju. Kaleng dan botol bekas minuman, kantong plastik berisi entah apa, bungkus makanan kecil, dan bungkus permen. Ya, aku menemukan sampah. Dalam jumlah besar di sana sini. “Kenapa?” tanyaku pada suami. “なんでだろ(nande daro_red)”. Kenapa ya, suamiku pun tak bisa menjawab. Menurut laporan reporter teve, sampah-sampah itu sebelumnya tertumpuk salju, sehingga baru ditemukan setelah salju meleleh.

Dari antara sampah-sampah itu, ada yang menarik perhatianku, yaitu puntung rokok. Suhu di bawah nol derajat selsius sangat tidak menyenangkan bagi badan. Sementara merokok notabene menghangatkan badan. Tidak hanya laki-laki, perempuanpun aku temui merokok sambil berjalan (mungkin pulang kerja). Padahal merokok diperbolehkan asal di tempat yang disediakan (suatu waktu akan kutuliskan tentang tempat ini). Dengan demikian mungkin suhu badan mereka naik beberapa derajat atau otak mereka terhalusinasi bahwa badan menjadi hangat setelah itu. Yang menarik adalah, mereka cerdas juga ya. Bara api pada ujung rokok tentu akan mati seketika jika bersentuhan dengan salju (es) setelah bunyi “cesssss” masuk ke telinga. Maka, tak perlu susah payah mematikan lalu menyakuinya hingga rumah. Hisap-buang dan low risk di saku celana.

IMG_3848

sampah (3)

 

 

 

Hanya saja menurutku, sampah ya sampah. Dan ternyata (the truth), di sini orang juga nyampah. Jangan ditiru ya, nak. Ingat selalu himbauan baik nan indah; buanglah sampah pada tempat (nya) sampah.

Leave a comment

Information

This entry was posted on March 18, 2016 by in Special.